Skip to main content

Posts

Showing posts from 2020

Salam Rindu

Dalam bisu ku menanti Sebuah harapan yang tak pasti Sudah cukup hati ini Memendam rasa yang tak berarti   Mata yang tak lagi berseri Menunggu datangnya hari Tak terucap lagi di bibir ini Sebuah kata yang mewakili   Sebuah rasa yang tlah pergi Meninggalkan luka yang tak terobati Bagaimana diri ini Mengubah situasi yang tak dipahami   Sudah cukup sampai disini Hati tak lagi mencari Sudah cukup sampai disini Hati berhenti tuk meratapi   3 Desember 2020 N.A  

Fajar Itu

Fajar memang rupawan Fajar memang menawan Fajar memang berkesan   Ingatkah kau… Angin berbisik membawa pesan perdamaian Debur ombak pengingat akan perjuangan Bumi dan langit tak menjadi penghalang Meski gunung menjulang mengahadang   Ingatkah kau… Tekadmu sekeras baja Memecahkan dinding yang merajalela Meski pagar berduri menjadi peutup jua Tak mematahkan jiwa yang kuasa   Suara hati memang tak bisa berdusta Kau berjuang demi bangsa dan negara Kau hadir sebagai cahaya dalam gulita Meski pedang belati menikam dada   Wahai jiwa yang bersahaja Kau telah membuat kami ada Dengan semangat yang kau bawa Kami kan selalu menjaganya   Peluh deras membasahi dahi Kau tetap berjalan menghadap matahari Menaruh harapan tinggi bagi kami Meski kini kaki tak lagi menapak bumi   Duri kecil tak kan membuat kami lupa Kan gelora memperjuangkan martabat negeri Indahnya langit hasil perjuangan diri Membuat lukis...

Halu

A ku hanya bisa mengharapkanmu dalam diam M emimpikanmu dalam khayal D an memilikimu dalam angan T ak  ada keberanian saat bertemu R asa suka yang kusembunyikan dalam canda T erus mengikatku tak terelakkan E ntah kau bisa menangkapnya atau tidak T iga tahun dipertemukan A ku hanya bisa memandangmu dari jauh B erharap kau pun menyadarinya K uguratkan senyum dalam amarah K usembunyikan peduli dalam acuh A ku selalu menginginkan bertemu dengan mu lagi, lagi, dan lagi S ebelum kupejamkan mata K uberdoa pada Tuhan A gar mengijinkanku tuk bertemu dengan mu kembali W alau dalam mimpi, N amun aku harus bangun dengan kekecewaan K arena kau pun enggan tuk singgah dalam mimpiku T akdir apa ini M engapa Tuhan mempertemukan kita N amun enggan tuk menyatukannya 12 September 2020 N.A

Keripik Bayam

          Dinginnya rembulan kian tergantikan dengan hangatnya mentari. Raja siang mulai   menampakkan wajahnya, tak satupun yang ada di dunia ini mampu menandingi keperkasaannya. Bau seperti belerang masih tercium di sana-sini. Tanah panas, yang tak diguyur hujan berhari-hari, kini mulai dingin kembali. Karena sang hujan bersedia mampir di desaku walau hanya sejenak. Namun cukup membuat kerisauan dalam hati mereda. Jangankan untuk mengairi sawah dan ladang, untuk mandi dan cuci saja kami masih kerepotan. Air yang tak seberapa, kami cukupkan untuk bertahan hidup. Kadang kala kami harus membeli hanya untuk membasahi kerongkongan yang kian mengering. Walau hanya sekali dalam sehari, kami cukupkan untuk mandi. Kesehatan dan kebersihan tetap menjadi prioritas. Tuhan selalu tahu kerisauan hamba-hamba-Nya. Sumur yang dibangun tiga tahun lalu secara swadaya, menjadi urat nadi di desaku saat musim kemarau tiba. Sungguh keberkahan bagi desa, karena air dala...

Dandelion

Pagi yang indah dan cerah, secerah hati dan wajah Karan. Tak ada apapun atau siapapun yang dapat membutnya menyerah akan keadaan. Dia kan terus berusaha melawan penyakit yang dideritanya selama ini. Rasa sakit yang kian menjadi sejalan dengan bertambahnya usia, tak membuatnya gentar, melainkan hal itu menjadi dorongan dan semangat tuk terus maju dan mewujudkan semua cita-citanya. Sudah 18 tahun Karan merasakan sakit yang kian menjadi. Semenjak dokter memvonisnya mempunyai penyakit jantung yang lemah sejak lahir. Selama ini belum ada pendonor yang mempunyai jantung yang cocok dengannya. Kata dokter, hidupnya tak akan lama lagi, itulah yang membuat kedua orang tuanya cemas dan sedih. Namun, usia tidak ada seorangpun yang tahu, kecuali Tuhan Yang Maha Kuasa. Keadannya dulu, memang tak separah sekarang. Namun, semangatnya dari dulu sampai sekarang tak pernah berubah dan padam. Tuhan terus memberikanya kehidupan dan semangat untuk melawan penyakitnya itu. Dia berfikir, mungkin agar ia b...